Nama Alat : Jangka Sorong
Merk/Type : Tricle Brand
Kode Inventaris : FIS 40
I. Kegunaan Alat
Ø Mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit,
Mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur,
Mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara “menancapkan/menusukkan” bagian pengukur.
Ø Jangka sorong memiliki dua macam skala: skala utama dan nonius.
Tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm.
II. Spesifikasi Alat
Ø Jangka sorong mempunyai dua rahang yaitu rahang tetap dan rahang sorong. Rahang
tetap dilengkapi dengan skala utama, sedangkan rahang sorong terdapat
skala nonius atau skala vernier. Skala nonius mempunyai panjang 9 mm
yang terbagi menjadi 10 skala dengan tingkat ketelitian 0,1 mm.
No yang ditunjukkan pada gambar mendeskripsikan bagian-bagian pada alat yaitu:
1. Rahang tetap berfungsi untuk mengukur panjang, diameter dalam dan luar, serta kedalaman dari suatu benda
2. Rahang sorong berfungsi untuk menggeser dan mengapit benda yang diukur
3. Skala nonius berfungsi untuk menunjukkan skala pengukuran dengan ringkat ketelitian 0,1mm.
4. Pengunci berfungsi untuk merekatkan agar benda yang diukur tidak mudah lepas.
5. Skala utama berfungsi untuk skala pengukuran benda.
1. Batang ukur berfungsi untuk mengukur kedalam suatu benda.
Standar Operasi Prosedur
I. Pra Penggunaan Alat
Sebelum digunakan untuk praktikum ada beberapa hal yang harus diperhatikan pada jangka sorong yaitu sebagai berikut.
1. Kalibrasi, bertujuan untuk meminimalisasi kesalahan dalam pengukuran. Sebelum dipergunakan, amatilah alat ukur jangka sorong tersebut. Pastikan jangka sorong langkah – langkah mengkalibrasi Mengkalibrasi jangka sorong
a. Rapatkan kedua permukaan rahang ukur
b. Longgarkan baut pada pelat skala nonius
c. Tepatkan garis nol skala nonius dengan garis nol pada batang utama jangka sorong
d. Kencangkan kembali baut pada pelat skala nonius
2. Pengecekan, bertujuan untuk mengetahui apakah jangka sorong layak digunakan sebelum melaksanakan kegiatan praktikum dalam mengukur suatu benda.
II. Penggunaan Alat
1. Pengukuran
1. Mengukur diameter luar
Untuk mengukur diameter luar sebuah benda (misalnya diameter luar sebuah kelereng) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut
Ø Geserlah rahang geser (rahang sorong) jangka sorong kekanan sehingga benda yang diukur dapat masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap)
Ø Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
Ø Geserlah rahang geser kekiri sedemikian rupa sehingga benda yang diukur terjepit dengan menggunakan pengunci oleh kedua rahang
Ø Catatlah hasil pengukuran anda.
Ø
berikut cara mengukur diameter luar benda dengan jangka sorong
berikut cara mengukur diameter luar benda dengan jangka sorong
1. Mengukur diameter dalam
Untuk
mengukur diameter dalam sebuah benda (misalnya diameter dalam sebuah
cincin) dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
Ø Geserlah rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.
Ø Letakkan benda/cincin yang akan diukur sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut
Ø Geserlah rahang geser kekanan sedemikian rupa sehingga kedua rahang jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin yang diukur
Ø Catatlah hasil pengukuran anda
Ø Berikut cara mengukur diameter dalam benda dengan jangka sorong
3. Mengukur kedalaman
Untuk mengukur kedalaman sebuah benda/tabung dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
Ø Letakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak.
Ø Putar jangka (posisi tegak) kemudian letakkan ujung jangka sorong ke permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
Ø Geserlah rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong menyentuh dasar tabung.
Ø Catatlah hasil pengukuran anda.
Untuk membaca hasil pengukuran menggunakan jangka sorong dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut.
Ø Bacalah skala utama yang berimpit atau skala terdekat tepat didepan titik nol skala nonis.
Ø Bacalah skala nonius yang tepat berimpit dengan skala utama.
Ø Hasil pengukuran dinyatakan dengan persamaan:
Hasil = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka sorong) = Skala
Utama + (skala nonius yang berimpit x 0,1 mm)
Contoh pengukuran diameter luar benda dengan menggunakan jangka sorong.
Perhatikan gambar pengukuran sebuah benda yang diukur dengan menggunakan jangka sorong.
1. Pada
skala nonius yang ditunjukkan tanda panah berwarna merah. Skala nonius
dihitung mulai dari angka 0 sampai pada garis skala nonius yang berimpit
dengan skala utama.
2. Dari
hasil pengamatan tersebut, pada skala utama menunjukkan angka 2,4 cm
atau 24 mm dihitung dari angka 2 yang ditunjukkan oleh skala utama dan
menghitung garis kecil 4 langkah sebelum angka 0 pada skala nonius.
3. Perhatikan
skala nonius yang berimpit dengan skala utama, dari hasil pengamatan
diperoleh angka 7 pada skala nonius yang berimpit dengan skala utama.
4. Angka 7 tersebut di kalikan dengan tingkat ketelitian 0,1 mm sehingga diperoleh 0,7 mm.
5. Hasil
pengukuran diperoleh dari menjumlahkan hasil pengamatan pada skala
utama dengan skala nonius yaitu 24 mm + 0,7 mm = 24,7 mm atau 2,47 cm.
6. Ingat konversikan (ubah) satuan jika ingin merubah kedalam melimeter (mm) atau kedalam centimeter (cm).
NB:
cara menghitung benda yang diukur dengan menggunakan jangka sorong baik
itu mengukur diameter luar, diameter dalam, dan kedalaman suatu benda
cara penghitungannya sama yaitu Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka sorong) = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x 0,1 mm).
I. Pasca Penggunaan Alat
Ø Ketika
selesai menggunakan alat ukur jangka sorong dalam pengukuran, lepaskan
kembali benda yang diukur dengan membuka kembali pengunci, kemudian
tutup rahang tetap jangka sorong tersebut dalam keadaan semula. Masukkan
kembali ke sarung jangka sorong dan kembalikan ke Rak penyimpanan alat
sesuai dengan inventaris alat. Hal ini dilakukan agar alat tidak hilang,
tidak mudah rusak, dan agar dapat ditemukan dengan cepat untuk
praktikum selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar